Jumat, 20 Februari 2009

PENJELASAN DIN SYAMSUDDIN TENTANG MAKAN MALAM DENGAN HILLARY CLINTON

PENJELASAN DIN SYAMSUDDIN TENTANG MAKAN MALAM DENGAN HILLARY CLINTON

Sehubungan pemberitaan media massa nasional dan internasional tentang sikap saya terhadap undangan makan malam bersama Menlu AS Hillary Clinton, maka dengan ini dijelaskan
Sehubungan dengan pemberitaan media massa nasional dan internasional tentang sikap saya terhadap undangan makan malam bersama Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, dengan ini dijelaskan hal hal sebagai berikut:
1. Saya menerima undangan jamuan makan malam bersama Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dari Dubes AS dan Direktur sebuah LSM Indonesia, sehari sebelum acara dilaksanakan. Dan Saya langsung menyampaikan permintaan maaf karena tidak dapat hadir yang disebabkan pada saat yang sama saya harus berangkat ke Australia memenuhi undangan yang telah saya rencanakan dan sanggupi 4 bulan yang lalu untuk berpidato di Interfaith Summit di Brisbane, Kamis 19 Februari 2009 pagi.
2. Mengetahui kedatangan Menlu Hillary Clinton, saya pernah memberikan saran kepada Kedutaan Besar AS untuk Indonesia dan Departemen Luar Negeri RI untuk mengagendakan pertemuan khusus dengan sejumlah tokoh Islam, seperti pada kunjungan Pres Bush, PM Tony Blair, PM Balkanende, Sekjen UE Solana. Saran saya tersebut juga didasari pada opini luas bahwa Presiden AS Obama ingin memperbaiki hubungan AS dengan Dunia Islam, seperti yang saya dengar langsung pada saat Prayer Breakfast bersama Pres Obama di Washington DC, pada tanggal 5 Februari 2009 yang lalu, dan dari US-Islamic World Forum yang saya hadiri di Doha minggu lalu.
3. Namun ternyata Kedubes AS tidak dapat mengagendakan pertemuan khusus Menlu Hillary Clinton dgn tokoh Islam, akan tetapi hanya makan malam di Gedung Arsip Nasional dengan banyak kalangan. Dari konperensi pers Menlu Hillary Clinton di Pejambon, saya mengetahui bahwa isu perbaikan hub AS dengan Dunia Islam belum menjadi prioritas. Hal ini terbukti dari tidak disinggungnya masalah tersebut, kecuali ketika ditanya oleh seorang wartawan, dan tidak diagendakannya dialog dengan tokoh-tokoh Islam.
4. Dikarenakan isu tentang Islam belum menjadi prioritas dari kunjungan Menlu AS kali ini, maka saya memilih untuk berangkat ke Brisbane menyampaikan pidato di hadapan para tokoh agama se Asia Pasifik.
5. Saya berharap di masa depan Pemerintah Presiden Obama, jika benar-benar ingin memperbaiki hubungan AS dengan Dunia Islam, maka perlu memberi prioritas dialog dengan tokoh Islam dalam kunjungan berikutnya ke Indonesia. Tentu saja para tokoh Islam akan menyambut dengan segala senang hati.
Demikian beberapa point penting yang dijelaskan Din Syamsuddin terkait dengan acara Makan Malam Menteri Luar Negeri AS beberapa waktu yang lalu`

Jumat, 20 Pebruari 2009
Timweb
http://www.muhammadiyah.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=1405&Itemid=2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar