Jumat, 26 Juni 2009

Pengalaman Berjuang dan Beramal di Muhammadiyah 5

Selain hal diatas masih juga panjang rentetan tantangan yang harus dihadapi dalam berjuang dan beramal di Muhammadiyah setelah peristiwa mundurnya para pemuda dari perjuangan di SMKM Jember ini, antara lain karena saya masih merangkap antara sebagai Ketua Majelis Dikdasmen PCM dengan Kepala Sekolah dituntut harus memilih salah satu atau mundur dari salah satu. Dalam hati saya ini apalagi kok hal-hal yang begitu yang dipikirkan bukan malah berfikir dan membantu sekolah yang baru didirikan ini untuk segera bangkit, bahkan ada Pimpinan Muhammadiyah Cabang yang tidak yakin sekolah ini bisa berdiri tahun ini (2007), bahkan juga saya harus mundur dari Kepala Sekolah dan SK dari Wilayah akan dianulir, serta ada warga Muhammadiyah yang mengatakan tidak mungkin dapat murid, serta macam-macam permasalahan dilontarkan yang saya sulit memahami apa yang menjadi dasar pemikirannnya.

Mau berjuang di Muhammadiyah ternyata harud didasari hati yang benar-benar harus Ikhlas dan dengan kesabaran yang sangat tinggi serta hanya berharap ridlo Allah Swt dan harus terus berharap bantuan Allah Swt, karena gangguan yang paling keras menerpa ternyata adalah gangguan dari dalam diri orang-orang / warga Muhammadiyah sendiri. Masih sering amal usaha Muhammadiyah campur aduk dengan pikiran-pikiran politik sesaat, tidak berusaha untuk saling ber fastabikhulkhairat, saling bagi tugas dan mengerjakan tugas masing-masing dengan fokus dan serius.
Teralalu banyak yang merasa paling Muhammadiyah, paling berjasa di Muhammadiyah, paling tahu Muhammadiyah, walaupun belum pernah melakukan perbuatan riel di Muhammadiyah. Kalau ditanya apa yang sudah diberikan ke Muhammadiyah ? tidak pernah bisa menjawab yang kongkrit, hanya angan-angan yang ada dan hanya bagaimana menyorot orang lain. Padahal seharusnya menjadi orang Muhammadiyah harus pandai menyorot dirinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar