Selasa, 23 Juni 2009

Pengalaman Berjuang dan beramal di Muhammadiyah 3

Ketika cabang memutuskan sekolah ini berdiri, maka dibentuklah tiga komponen yaitu pemilihan kepala sekolah, komite sekolah dan panitia pembelian tanah. Kebetulan saya terpilih sebagai kepala sekolah dengan suara terbanyak. Dengan dasar itulah maka saya bekerja keras untuk mewujudkan sekolah ini, tanpa berfikir dari mana dananya. Tetapi dengan tkad, niat yang ikhlas berharap ridlo Allah Swt, InsyaAllah akan terwujut.

Mengawali tugas itu maka saya menyusun personal dengan memasukkan 4 orang pemuda dalam struktur sekolah ini yaitu wk. humas, wk. kesiswaan, wk. sarana dan kepala tata usaha (KTU), dengan harapan estafet kepemimpinan dan regenerasi akan lebih mudah dan lebih cepat. Kemudian dimulailah rapat-rapat staf setiap minggu sekali, dengan harapan lebih siap dalam menghadapi tugas-tugas kedepan dan sambil mengetahui pemikiran dan pola kebiasaan dan pola kerja masing-masing. Dari rapat kerapat saya menekankan pada disiplin waktu, tapi apa dikata karena masing-masing sudah membawa kebiasaan masing-masing maka ada yang bisa tepat waktu tapi juga ada yang tidak bisa. Dari sinilah saya tahu bahwa kinerja yang seperti ini sudah amat berat bila ingin mengerjakan pekerjaan yang besar ini dan ketika saya meminta masing-masing membuat program kerja, ternyata kami peroleh kenihilan (dalam artian mereka kosong dengan kegiatan yang ada di SMK) tetapi entah apa dasarnya mereka itu tidak mau bertanya atas ketidak tahuannnya itu.

Hari demi hari dilalui sehingga sampailah saat yang ditunggu-tunggu yaitu penerimaan siswa baru. Tetapi mengawali tugas berat kedepan terjadi sesuatu yang tidak pernah terduga, yaitu ke empat pemuda yang sudah masuk dalam struktur diatas mundur. Menurut dugaan saya berawal dari mandat yang diberikan Majelis Dikdasmen Cabang kepada pemuda untuk merekrut guru, yang tidak direspon 100%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar